Senin, 22 Maret 2010

AKU BENCI JATUH CINTA

Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…

aku takut sendirian.
Dan kehilangan cinta darimu
Karna sejujurnya ku ingin katakan "aku mencintaimu"



*Tulisan ini terdapat dalam buku Kepada Cinta (Gagasmedia, 2009), buku kumpulan surat cinta dari berbagai macam penulis. Selain memuat 25 cinta para pemenang Sayembara Menulis Surat Cinta GagasMedia 2008, ada juga surat cinta dari Adhitya Mulya, Christian Simamora, Andi Eriawan, Ita Sembiring dan penulis lainnya.

Jumat, 19 Maret 2010

kata Obama CHANGE WE NEED

kayaknya gue emang harus mulai hidup baru ,dan ngelupain semua yang terjadi dalam hidup gue s'lama ini tapi bukan berarti gue juga harus ngehapus s'mua memori tentang apa yang terjadi ma hidup gue yang 'tragis'dan terlalu membosankan jika kalo terus dijalanin kayak gitu terus emang kata orang juga 'hidup ini terlalu singkat jika dilalui hanya dengan "biasa-biasa aja" dan membosankan'(gue lupa siapa yang ngomong kayak gitu)jadi mulai s'karang gue akan siap berkata "good bye past season welcome to new season"

hmmmmmm
tapi yang gue bingung gue harus mulai perubahan dari mana (dari monas atow daritadi gue bingung mikirnya) tapi mungkin gue harus tanya ma orang" deket gue setuju gak sih kalo gue tuh berubah
pertama gue tanya ma temen gue yang tingkahnya feminim kemacho-machoan (mang da yang kayak gitu) gue tanya setuju gak sih kalo gue tuh harus berubah diapun ngejawab dengan gaya feminimnya
"emang AA mw berubah jadi apa sih ,power ranger , asyik donk bisa pake senjata" super kayak di film" itu"
yah ni anak gue tanya serius malah di jawab ngasal, oh tuhan kenapa sih loe ngasih temen yang kayak gini di hidup gue padahal gak perlu loe kasih temen kayak dia aja hidup gue udah berantakan.
lanjut ke temen gue yang kedua gue masih tanya pertanyaan yang sama tapi temen gue nyang satu ini laen dari yang tadi dia nih kayaknya ada keturunan wali songo, soalnya gayanya kayak ustad cabul eh salah maksudnya ustad pesantren yang kemana" pake sorban and kopeah eits tapi jangan salah sangka dulu temen gue gak sampe segitunya pake sorban ama pake kopeah ntar dikiranya mau pergi pengajian lagi, kok malah ngomongin pengajian sih bukannya tadi lagi ngomongin pertanyaan gue yang tentang perubahan hidup gue, oke kalo gitu kita kembali ke laptop si unyil, tuh kan ngaco lagi iya deh kita balik lagi ke si ustad yang gue tanya tentang perubahan hidup gue tapi kayak temen gue yang pertama dia pun menjawab dengan gaya dia sendiri sebagai ustad aspal (asli apa palsu) kata dia "tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum jika kaum itu tidak mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri " perasaan kayak pernah denger tuh kata-kata oh iya tu kan kata-kata dalam al-quran yang gue lupa surat apa (dasar manusia beriman rendah) tapi jawaban dari temen gue ini agak ngelegain gue pasalnya omongan dia ada benernya juga soalnya kalo aja gue gak mulai ngerubah diri gue sendiri maka gimana bisa gue bisa ngerubah kehidupan gue yang di ambang ketragisan oke brother akan gue inget omongan loe (walaupun di kopi dari al-quran).
Ternyata omongan Barrack Obama tentang "CHANGE WE NEED" itu bener kita memang harus mulai perubahan untuk hidup kita sendiri jangan dulu menyuruh orang lain untuk berubah tapi rubahlah diri kamu sendiri maka kamu akan bisa merubah orang lain so apa kalian udah merasa telah mengubah diri kalian sendiri.